PR COMM UAJY menggelar PR Mini Class di Auditorium Kampus IV Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Acara yang diselenggarakan pada 21 Desember 2022 ini berkolaborasi dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Teras Pers, salah satu KPKS Jurnalistik di bawah naungan FISIP UAJY.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari pimpinan PR COMM dan Teras Pers yaitu Ni Putu Nadya Diandragita dan Trifena Oktavia Chuwiarco. “Titik Temu: Great Collaboration between Journalist and Public Relations” adalah tema dari PR Mini Class tahun ini. Tujuan dari diangkatnya tema ini adalah menggabungkan kedua output dari kedua KPKS ini yaitu pembentukan citra perusahaan dan naskah artikel berita.
Dengan demikian, kolaborasi ini diharapkan mampu membuat dua KPKS saling bertukar pengetahuan, menjalin relasi yang lebih dekat, dan menghasilkan sebuah output bersama.
Acara ini diisi oleh Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si dan Y.B. Margantoro selaku pembicara. Ike merupakan Wakil Dekan II FISIP UAJY sekaligus sebagai dosen pembimbing PR COMM. Sementara itu, Margantoro merupakan seorang jurnalis senior sekaligus Pemimpin Redaksi bernasnews.
Pada sesi pertama, Ike memberikan materi terlebih dahulu dengan judul sama seperti tema yang telah ditentukan oleh panitia. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa kendati seorang PR dan jurnalis kerap bersitegang, tetapi keduanya perlu saling berkolaborasi.
Salah satu tujuannya adalah pada upaya publikasi dari organisasi atau perusahaan di tempat PR itu bernaung. Sebab dengan publikasi dari media yang memiliki jangkauan luas, maka dapat berpengaruh pada reputasi organisasi tersebut.
“Public Relations perlu memanusiakan manusia yaitu para jurnalis itu sendiri supaya bisa membangun hubungan personal yang baik,” ujar Ike.
Pada sesi kedua, Margantoro membawakan materi dengan judul “Titik Temu Humas dan Pers dalam Karya Bersama”. Dalam awal pemaparan materinya, Margantoro mengungkapkan bahwa titik temu antara PR dan jurnalis dapat dimulai dengan saling mengadakan kunjungan lembaga dan mengenal kode etiknya masing-masing.
“Kolaborasi ini bukanlah persaingan,” jelas Margantoro.
Pasca pemaparan materi dari kedua pembicara, acara pun dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pada sesi ini, hanya diisi oleh dua peserta saja baik dari PR COMM UAJY maupun Teras Pers.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan workshop. Seluruh peserta yang hadir dibagi menjadi 7 kelompok. Tujuh kelompok ini diminta oleh panitia untuk menyiapkan materi sesuai bidang organisasi yang telah ditentukan.
Workshop ini berupa simulasi konferensi pers. Proses persiapan diberikan waktu 30 menit dan proses presentasi hanya diberi waktu 5 menit. Selanjutnya, peserta dibawa untuk sesi tanya jawab sama seperti yang dilakukan di berbagai konferensi pers.
Dalam simulasi tersebut, hanya ada satu kelompok saja yang mempresentasikan organisasinya yaitu kelompok 4 dengan fokus bidang pertambangan. Simulasi ini pun berjalan cukup seru dengan tiga penanya dari kelompok media atau kelompok non presentasi. Salah satunya Imanuel Joseph yang bertanya tentang tanggapan organisasi presenter dalam kaitannya dengan isu mobil listrik yang sudah mulai familiar dan didengungkan belakangan ini.
“Acara yang bermakna dan berguna karena ada kolaborasi diantara dua KPKS yang punya dua bidang berbeda yaitu PR dan jurnalistik,” ujar Tegar, salah satu peserta umum di luar PR COMM dan Teras Pers.
Sementara itu, Ike dan Margantoro pun turut memberikan closing statement menjelang akhir acara ini. Ike mengungkapkan bahwa rekan-rekan PR COMM UAJY dan Teras Pers sudah selangkah lebih maju berkat adanya acara ini dan diharapkan bisa menjadi bekal untuk di masa depan.
“Jadilah penulis dalam setiap apapun profesi kalian kelak,” tambah Margantoro juga.
Penulis : Henrikus Harkrismoyo Vianney
Editor : Dionisius Yuan Stefanus
Desain : Dhea Saymi Natasya Kaban