Perkembangan produksi film di Indonesia bertumbuh dengan sangat pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya penghargaan di industri perfilman yang memicu banyak konten kreator atau sutradara untuk memproduksi film layar lebar maupun film pendek yang berkualitas. Salah satu judul film pendek terbaik di Indonesia adalah “Tilik”. Film ini menceritakan tentang rombongan ibu-ibu desa yang sedang bergosip di atas truk. Film yang disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo ini sempat viral pada tahun 2020 silam dan memenangkan 3 penghargaan nasional maupun internasional. Penghargaaan itu diantaranya Piala Maya 2018, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018, dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019.

Avenue: The Story of Undertaker

Berkaitan dengan film “Tilik” ini, Atma Jaya Radio atau akrab disebut AJR  berkesempatan untuk mengundang sang sutradara dalam acara AJRadioshow yang berjudul Avenue : The Story of Undertaker. Secara khusus, acara ini membahas tentang sebuah alur pembuatan film mulai dari pra produksi hingga setelah produksi. Bahkan, hingga pendistribusian sebuah film.

Dalam acara AJRradioshow ini, Wahyu Agung Prasetyo atau kerap disapa Wahyu menjelaskan tentang proses penulisan script, pelaksanaan hari-H syuting, hingga pendistribusian sebuah film yang akhirnya bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat. Wahyu juga menjelaskan bahwa dari film-film pendek yang ia sutradarai, hampir semuanya diambil dari cerita di sekitar lingkungannya dan selalu konsisten menggunakan bahasa Jawa. “Karena bahasa Jawa itu memiliki keunikannya tersendiri” ucap Wahyu ketika ditanya alasan mengapa konsisten dalam membuat film dengan bahasa Jawa oleh agent Teras.

Selain menjelaskan mengenai pembuatan film sampai distribusi film, acara ini juga menampilkan karya lain dari sang sutradara yakni “Anak Lanang” yang diproduksi pada tahun 2017 silam. Wahyu bercerita bahwa cerita film pendek “Anak Lanang” ini bermula dari seorang mahasiswa Institut Seni Indonesia yang sedang menjalani tugas akhir dan mahasiswa tersebut memang sudah mengenal sang sutradara sebelumnya. Saat itu, ia dimintai tolong oleh mahasiswa tersebut untuk menyutradaraifilm Anak Lanang ini. “Film ini memakai teknik one shot dan hanya membutuhkan 7 kali take,” ujar Wahyu. Teknik one shot sendiri merupakan proses pengambilan gambar atau video secara utuh selama durasi yang sudah ditetapkan dengan tidak adanya interupsi oleh potongan gambar.

AJRadioshow: Event Pengenalan AJR kepada Publik

AJRadioshow sendiri merupakan acara tahunan dari Atma Jaya Radio dan memiliki tema yang berbeda tiap tahunnya. Tahun ini, Atma Jaya Radio memilih tema “Movie Holic” sebagai tema utama dari acara AJRadioshow. Acara ini diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta, tepatnya di Gedung Societet. “Ya, karena Taman Budaya Yogyakarta ini memang dirasa sebagai tempat yang paling pas dan sesuai untuk diselenggarakannya acara ini. Bisa dilihat dari kursinya juga yang seperti kursi bioskop sehingga cocok untuk tema yang kita ambil” ujar Made Gangga Narendra Uma Dewi atau kerap disapa Gangga selaku ketua panitia dari acara ini. Gangga juga menambahkan bahwa proses persiapan acara ini memakan waktu 5 bulan, terhitung dari bulan Juli hingga November 2022.

Tujuan dari diselenggarakannya acara ini yaitu menjadi sebuah ajang untuk memperkenalkan Atma Jaya Radio kepada publik dan memberitahukan tentang bagaimana proses siaran dari Atma Jaya Radio sendiri. Gangga juga menjelaskan mengapa memilih sutradara dari film pendek “Tilik” dan bukan sutradara dari film lainnya. “Sebenarnya dalam pemilihan narasumber ini ada beberapa calon. Salah satu diantaranya yaitu Nindi Raras dari Rekata Studio. Tetapi mas Wahyu ini dirasa paling cocok untuk menjadi narasumber, karena film pendek “Tilik” sudah banyak dikenal oleh masyarakat. Akhirnya, pilihannya jatuh di mas Wahyu.” tambah Gangga.

Gangga pun mengaku bahwa ekspektasinya terhadap acara ini sudah sangat terpenuhi, meskipun awalnya ia tidak terlalu berekspektasi tinggi. “Jujur kalau ditanyakan soal ekspektasi dari aku itu kecil banget. Karena, ini pertama kalinya kita mengadakan acara offline dan jujur panitia yang aku pilih belum pernah mengurus acara offline. Apalagi di tempat yang profesional seperti di Gedung Taman Budaya Yogyakarta ini.” Namun pada hari-H, acara AJRadioshow ini dinilai sukses oleh Gangga. Gangga berkata “Ngeliat hasil hari ini bener-bener puas banget dengan kinerja teman-teman aku semuanya. Aku bangga banget dan acara ini melebihi jauh dari ekspektasi aku.” Selain itu, Gangga juga menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh panitia yang sudah bekerja keras dalam menyukseskan acara ini.

AJRadioshow di Mata Audiens

Acara AJRadioshow juga mampu menghadirkan ketertarikan dari para penonton yang hadir di Gedung Taman Budaya Yogyakarta. Beberapa penonton pun terpukau dengan kehebatan Wahyu sebagai sutradara film. Selain itu, acara AJRadioshow juga memberikan informasi yang berguna untuk penonton. “Acara ini cukup informatif. Terlepas dari mengikuti seminar, kami sebagai mahasiswa yang tergabung dalam UKM produksi film juga mendapatkan kesempatan bagus untuk bertemu dengan salah satu sutradara film Indonesia. Tentu saja hal ini menjadi privilege yang besar, baik untuk FISIP maupun AJ Kine Klub.” ujar Alex sebagai penonton dari acara AJRadioshow.

Selain itu, ketua AJ Kine Klubyaitu Kidung juga berpendapat tentang perasaannya pasca mengikuti acara seminar offline ini. “Saya baru pertama kali melakukan seminar offline dan jujur saya mendapatkan informasi baru tentang perfilman serta bagaimana seorang sutradara membentuk sebuah naskah dari lingkungan sekitar dan lain-lain.” Ia juga sangat mengapresiasi teman-teman panitia Atma Jaya Radio yang sudah menyelenggarakan acara seperti ini.

Berbagai saran dan kritik juga dilontarkan oleh penonton untuk AJRadioshow ke depannya. Saran dan kritik tersebut berkaitan dengan pembawaan acara. Penonton berpendapat bahwa terdapat beberapa kekurangan dari acara AJRadioshow. “Acaranya asik, tapi minusnya keliatan di kurangnya persiapan waktu di bagian awal acara yang terkesan kaku.” ujar Alex. Selain itu, ”Kalau mengundang narasumber, MC juga seharusnya tampil dengan lebih baik lagi dan lebih pintar juga dalam membahas film sehingga kita bisa mendapatkan informasi yang lebih, tidak hanya membahas film secara awam gitu.” ujar Kidung.

Acara AJRadioshow merupakan salah satu penjembatan untuk mengenalkan Atma Jaya Radio kepada khalayak umum. Pemilihan Wahyu Agung Prasetyo yang merupakan salah satu sutradara film pendek ternama di Indonesia juga ditujukan untuk menarik penonton yang memiliki minat dalam dunia perfilman. Dengan adanya acara AJRadioshow yang bertemakan “Movie Holic” ini diharapkan mampu membuat Atma Jaya Radio semakin dikenal luas oleh masyarakat.

Penulis : Christoforus Jeremy & Stefanus Lukito Adiyanto

Editor : Yohanes Gratius Kristanto Wibisono

Desain : Geralda Gioffith Holdram S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *