Pemilu 2024, pesta demokrasi yang akan masyarakat rasakan di tahun depan. Tentunya hal ini akan menjadi salah satu fenomena yang menarik di awal tahun 2024, terutama bagi pemilih pemula di rentang 17-37 tahun.

Pemilu 2024 tentunya menjadi pengalaman menarik bagi Gen Z sebagai pemilih pemula. Gen Z adalah generasi yang berada di rentang usia 17-26 tahun. Mereka tentunya akan merasakan suasana pesta demokrasi sesungguhnya, yaitu secara langsung memilih capres dan cawapres yang telah dicalonkan oleh Komisi Pemilihan Umum pada Pemilu bulan Februari nanti. 

Persiapan Pemilu 2024 telah menyajikan fenomena yang menarik, salah satunya yaitu pada Pemilihan Calon Presiden dan Wakil Presiden. KPU sebagai lembaga pengurus pemilihan umum telah menerbitkan 3 pasangan capres dan cawapres yaitu Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumi Raka, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Ketiga pasangan calon tersebut diumumkan secara resmi pada tanggal 14 November 2023.

Setelah menerbitkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, jadwal selanjutnya yaitu kampanye bisa dilakukan oleh masing-masing pasangan pada tanggal 28 November 2023. Dilansir melalui Kompas.com, Firman Noor sebagai peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional mengatakan bahwa sudah saatnya bagi pasangan calon untuk saling beradu gagasan satu sama lain, namun dengan situasi politik yang sehat dan kondusif.

Jelang Pemilu 2024 ini juga menjadi ajang pembuktian bagi para pasangan capres dan cawapres untuk saling menyampaikan ide dan gagasannya kepada masyarakat Indonesia. Tentunya kampanye juga harus disesuaikan latar belakang generasi audiens yang dituju, salah satunya yaitu  Gen Z yang diprediksi akan mendominasi di Pemilu 2024. 

Gen Z merupakan salah satu generasi yang mendominasi Pemilu 2024. Dikutip melalui Indonesiabaik.id, Komisi Pemilihan Umum menetapkan Daftar Pemilih Tetap dengan jumlah 204.807.222 pemilih, dimana Gen Z berada pada urutan kedua sebanyak 46,8 juta pemilih dalam Pemilu 2024. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan calon harus memikirkan alur penyampaian ide dan gagasan yang tepat bagi Gen Z, khususnya di sosial media.

Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) menjadi salah satu instansi pendidikan yang diisi oleh mahasiswa Gen Z. Teras Pers ingin melihat bagaimana kepekaan mahasiswa FISIP UAJY jelang PEMILU 2024, terutama pada angkatan 2021 sampai 2023 yang didominasi oleh pemilih pemula pada PEMILU 2024. UAJY juga memiliki banyak mahasiswa yang berada dalam kondisi merantau di Yogyakarta. 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UAJY adalah salah satu pihak yang mewakili suara mahasiswa dalam menanggapi isu sosial dan politik di lingkungan universitas. BEM sendiri memberikan pendapatnya dalam menanggapi antusias mahasiswa pada PEMILU 2024. Immanuel Joseph sebagai Humas BEM mengatakan bahwa kesadaran politik yang dibangun oleh Mahasiswa FISIP UAJY tergolong rendah. BEM sendiri telah mengusahakan persiapan sosialisasi kepada mahasiswa FISIP agar sepenuhnya menggunakan hak suara untuk pemilihan umum tahun depan. 

Mahasiswa FISIP berasal dari berbagai macam latar belakang daerah yang berbeda-beda. Mereka disini juga memiliki hak pilih, KPU juga mengusahakan mahasiswa agar tidak harus kembali ke kampung halaman untuk memilih. Hal ini juga menjadi tugas BEM sendiri untuk melakukan sosialisasi sehingga mahasiswa mendapatkan hak pilihnya.

ujar Joseph mengenai persiapan Pemilu 2024. 

Persiapan menghadapi Pemilu 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi BEM FISIP UAJY. Usaha BEM dalam menumbuhkan kesadaran mahasiswa FISIP tidak mudah. Hal ini dikarenakan terdapat persyaratan yang harus diikuti oleh mahasiswa rantau untuk tetap berpartisipasi dalam menggunakan hak suaranya pada Pemilu nanti.

Tentunya tidak segampang itu dalam menumbuhkan kesadaran memilih dari para mahasiswa. Sistemnya tidak mudah untuk diikuti mahasiswa yang seharusnya menggunakan hak pilihnya di tempat asalnya. Ini harus benar-benar dari kesadaran mahasiswa sendiri, kan jelek juga kalau misalnya anak FISIP banyak yang Golput padahal mempelajari Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

ujar Joseph mengenai tantangan Pemilu 2024.

BEM juga memiliki ekspektasi terhadap pagelaran Pemilu 2024 yang melibatkan mahasiswa FISIP. BEM mengharapkan bahwa mahasiswa FISIP memiliki kesadaran penuh dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum nanti. Melalui kesadaran tersebut, BEM juga mengusahakan agar angka GOLPUT bisa ditekan seminimal mungkin sehingga partisipasi mahasiswa dalam Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Tentunya diharapkan setiap warga FISIP memiliki kesadaran akan haknya dalam memilih pemimpin masa depan, sehingga angka GOLPUT bisa ditekan serendah mungkin dan partisipasinya terhadap PEMILU bisa ditinggikan

ujar Joseph mengenai persiapan Pemilu 2024.

Penjelasan Joseph mengenai upaya dan harapan BEM FISIP UAJY pada PEMILU 2024

Berbagai mahasiswa FISIP juga turut memberikan pandangan mereka sendiri sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024. Cornelia Marissa (Caca), mahasiswa angkatan 2021 ini mengaku antusias dalam menyambut Pemilu 2024 dan juga merasa waspada dengan situasi persaingan panas dari masing-masing pendukung paslon.

“Perasaan aku excited karena ini akan menjadi momen pertama aku memilih. Tapi disisi lainnya ada takutnya juga karena masing-masing orang ada yang pendukung garis keras. Mungkin Pemilu besok agak panas”

ujar Caca saat ditanya mengenai perasaan sebagai pemilih pemula.

Sebagai pemilih pemula, Caca tidak terlalu mengikuti dinamika jelang Pemilu 2024. Namun dirinya terkadang tertarik untuk mendalami informasi mengenai Pemilu setelah melihat konten interaktif mengenai paslon yang muncul di sosial media seperti kampanye atau interaksi dengan masyarakat.

Mengenai kepekaan mahasiswa FISIP terhadap Pemilu, Caca berpendapat bahwa dirinya menemukan reaksi yang bermacam-macam. Dirinya melihat bahwa terdapat mahasiswa yang menjadi pendukung garis keras dan terus membela paslon yang diidolakan. Caca juga sering menemukan reaksi biasa dari para mahasiswa yang tidak terlalu mengikuti dinamika jelang Pemilu 2024, namun tetap melaksanakan kewajibannya dalam menggunakan hak pilihnya pada pesta demokrasi tahun depan.

Ada beberapa mahasiswa yang aku lihat memang fans fanatik dari masing-masing paslon. Kalau kita ngobrolin apapun, mereka akan 100 persen membela idolanya. Tapi di sisi lain, ada juga mahasiswa yang bener-bener tidak peduli, yang penting besok milih

ujar Caca mengenai kepekaan mahasiswa FISIP UAJY.

Pada Pemilu 2024 nanti, Caca berharap bahwa pagelaran tersebut bisa dilaksanakan dengan situasi yang damai dan kondusif. Dirinya juga mengharapkan partisipasi mahasiswa untuk mendalami informasi mengenai paslon yang akan dipilih nanti, sehingga benar-benar menggunakan hak suaranya sebagai warga negara yang baik untuk Indonesia. 

Harapannya bahwa Pemilu nanti bisa penuh kedamaian dan mahasiswa bisa menjadi warga negara yang baik dengan cara pakai hak suaranya. Bukan karena kita tidak tau calonnya terus kita jadi GOLPUT. Terus juga gak ada manipulasi politik dan sebagainya, menerapkan prinsip Luber Jurdil

ujar Caca mengenai kepekaan mahasiswa FISIP UAJY.

Persepsi dan perasaan Cornelia Marissa  sebagai pemilih pemula di PEMILU 2024

Perasaan antusias sebagai pemilih pemula juga ditampilkan oleh Alessandro sebagai mahasiswa FISIP angkatan 2022. Dirinya merasa semangat untuk mengikuti Pemilu sebagai pemilih pemula yang akan memilih capres dan cawapres yang maju di Pemilu  juga membuat dirinya semakin antusias dalam mengikuti pesta demokrasi tahun depan.

Kebetulan ini yang pertama kali untuk memilih presiden. Perasaan aku saat ini bersemangat dan antusias, karena sekarang ini gencar tuh tentang pemberitaan kampanye dan tentang paslon yang semakin beredar di media sosial. Saya sebagai mahasiswa yang awalnya cuek menjadi kepo terhadap Pemilu 2024

ujar Alessandro sebagai mahasiswa FISIP.

Sebagai mahasiswa yang mengikuti perkembangan politik di Indonesia menjelang Pemilu, Alessandro mengatakan bahwa situasi politik nasional telah menjadi topik bahasan yang hangat dalam masyarakat. Maraknya pemberitaan media massa mengenai pasangan capres dan cawapres serta berbagai dinamika jelang PEMILU membuatnya merasa bahwa suhu politik Indonesia semakin memanas. 

Sekarang mulai gencar-gencarnya pemberitaan tentang paslon-paslon, mulai dari nomor paslon, kinerja masing-masing paslon, dan bagaimana citra mereka dibangun dalam masyarakat. Jadi kayak berasa makin panas situasinya jelang Pemilu 2024

ucap Alessandro ketika ditanya mengenai perasaannya jelang Pemilu.

Mengenai strategi para paslon dalam menarik minat para pemilih, Alessandro merasa bahwa sangat tertarik dengan paslon yang menggunakan strategi kampanye yang kreatif dan disukai oleh kaum muda. Contohnya dapat dilihat melalui poster-poster paslon bersangkutan yang dipasang di tempat umum dengan balutan desain kreatif ala-ala poster Top Collection. Menurutnya, cara ini menunjukkan citra paslon yang berjiwa muda serta menarik minat Gen Z untuk memilih paslon yang bersangkutan.

Sangat disayangkan bahwa minat warga FISIP dalam menanggapi pesta demokrasi Indonesia masih tergolong rendah. Kurangnya atensi mahasiswa FISIP terhadap Pemilu yang sedang berlangsung juga dirasakan oleh Alessandro. Dia mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang tidak memiliki keinginan untuk belajar dan memahami situasi politik menjelang Pemilu 2024 secara lebih mendalam sehingga tidak memahami dinamika perpolitikan yang terjadi. Hal ini merujuk pada ketidakmampuan para mahasiswa dalam menilai setiap pasangan calon dan menanggapi berbagai isu politik yang ada. 

Walaupun demikian, dia menambahkan bahwa tidak semua mahasiswa FISIP acuh tak acuh dengan fenomena ini. Masih banyak mahasiswa yang mengikuti perkembangan politik Indonesia secara mendalam melalui media massa dan media sosial. “Teman-temanku sering bercerita tentang isu-isu yang beredar mengenai para paslon yang dipilih, terus melihat kelebihan dan kelemahan dan masing-masing paslon. Dalam mata kuliah komunikasi politik juga sering dibahas mengenai sepak terjang dari setiap paslon yang mencalonkan diri” tambahnya.

Persepsi dan harapan Alessandro sebagai mahasiswa FISIP UAJY terhadap Pemilu 2024

Di akhir sesi wawancara, Alessandro menyampaikan harapannya untuk penyelenggaraan Pemilu  yang akan diadakan tahun 2024 mendatang. Ia mengharapkan agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan kondusif serta demokratis. “Harapannya pemilihan umum di tahun 2024 ini bisa terlaksanakan dengan lancar dan sukses. Selain itu, semoga pemimpin yang akan terpilih dapat menjalankan tugasnya sesuai amanah dari masyarakat Indonesia, serta visi dan misi yang diberikan dalam kampanye dapat direalisasikan bagi kesejahteraan seluruh masyarakat Indonesia” tambahnya.

Reporter: Christoforus Jeremy & Gradciano Madomi Jawa

Editor: Bernardino Realino Arya Bagaskara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *