Judul : Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang
Jenis Film : Drama
Sutradara : Angga Dwimas Sasongko
Produksi : Visinema Pictures
Pemeran : Sheira Dara Aisha, Jerome Kurnia, Lutesha, Rio Dewanto, Rachel Amanda, dan Ganindra Bimo
Durasi : 106 menit
Spoiler Alert : Artikel ini akan membahas alur cerita dari film Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang yang mungkin akan menjadi spoiler bagi Anda yang belum menyaksikan filmnya.
Kita tidak pernah bisa mendefinisikan apa sejatinya arti rumah. Begitu juga dengan kata pulang. Apa arti kata pulang? Mungkin ketika berpikir tentang pulang, kita akan membayangkan diri kita kembali ke tempat asal. Tempat dimana kita dilahirkan, bertumbuh, dan berkembang bersama keluarga. Namun bagi beberapa orang, kata pulang dan rumah lebih daripada itu. Rumah tidak selalu berarti tempat dari mana kita berasal, tetapi bisa juga tempat kita merasa bebas, aman, dan melakukan apapun yang kita inginkan. Dengan demikian, pulang berarti mencari apa yang kita sebut rumah dan nyaman untuk ditinggali.
Film ini mengisahkan tentang perjalanan seorang gadis asal Indonesia bernama Aurora (diperankan oleh Sheila Dara) yang berhasil menemukan rumah sejati dalam hidupnya ketika menempuh pendidikan di London, Inggris.
Film ini juga merupakan sekuel dari film “Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini” yang rilis pada tahun 2020 silam. Kedua film ini disutradarai oleh orang yang sama yakni Angga Dwimas Sasongko. Kali ini, sang sutradara memilih Sheila Dara sebagai tokoh utama dengan tokoh yang diperankan bernama Aurora. Aurora sendiri merupakan seorang mahasiswi cantik yang sedang berjuang keras untuk menamatkan pendidikannya di London.
Dalam perjuangan menamatkan pendidikannya, Aurora bertemu dengan seorang lelaki yang akhirnya menjadi kekasih hatinya yakni Jem (diperankan oleh Ganindra Bimo). Namun, perilaku dari pacarnya membuat perjuangannya terasa semakin berat dan ia pun terjebak dalam “toxic relationship”. Sebab, pacarnya terlihat memiliki kepribadian yang temperamental.
Namun untungnya, ia masih memiliki dua sahabat yang suportif dan selalu membantunya dalam setiap masalah yang dihadapi. Honey dan Kit yang diperankan oleh Lutesha dan Jerome Kurnia adalah wajah keluarga baru yang mampu menerima dan memahami Aurora.
Rumah Baru
Pendidikan yang ditempuh oleh Aurora memaksa dirinya meninggalkan tanah air dan tinggal di negeri yang terkenal dengan jam Big Bennya. Ia juga harus berpisah dengan orang tua dan kedua saudaranya yaitu Angkasa (oleh Rio Dewanto) dan Awan (oleh Rachel Amanda). Kepergiannya ini dimaknai sebagai awal dari kebebasan dirinya dari segala aturan yang ada di keluarga.
Di rumah barunya ini, ia tidak mengalami kehidupan yang mulus. Sebab, ia pun berjuang untuk bertahan dalam memenuhi kebutuhan ekonominya di samping sudah diberikan uang bulanan oleh kedua orang tuanya. Hal ini layaknya potret seorang mahasiswa yang sambil bekerja part time untuk mencukupi kebutuhan hidupnya di tempat perantauan.
Dicari dan Ditemukan
Aurora pun diceritakan sempat tidak bisa dihubungi oleh keluarganya selam beberapa waktu. Hal itu membuat Angkasa (diperankan oleh Rio Dewanto) dan Awan (diperankan oleh Rachel Amanda) menyusul dirinya ke London. Keduanya sempat bingung karena ternyata Aurora berpindah tempat tinggal. Namun, akhirnya mereka berhasil menemukan Aurora pasca ia sedang melakukan pekerjaan part timenya.
Melihat kondisi Aurora yang kurang baik, Angkasa dan Awan pun memaksa Aurora untuk kembali ke Indonesia. Akan tetapi, Aurora menolak karena dirinya sedang sangat kacau.
Sebagai saudara kandung, insting untuk membantu saudara yang lain sangatlah tampak dalam adengan ini. Hubungan darah membuat ketiganya ingin saling menjaga satu sama lain, walaupun dibumbui dengan adegan konflik juga.
Ditahan karena Melindungi
Mengetahui hidup adiknya yang kini sedang sulit, Angkasa sebagai seorang kakak, berusaha mencari tahu apa dan siapa penyebabnya. Angkasa pun mendapat informasi mengenai Jem dari Kit bahwa Aurora berpacaran dengan lelaki tersebut. Pada suatu malam Angkasa yang kesal langsung menghajar Jem begitu saja. Akibatnya, Angkasa ditahan oleh pihak kepolisian setempat oleh karena ulahnya itu.
Dari adegan tersebut tampak bahwa Angkasa sangat menyayangi Aurora, yang mana bisa menjadi representasi yang tepat bagi kakak kepada adiknya untuk melindungi. Melihat kakaknya yang ditahan oleh kepolisian akibat tuntutan dari Jem, Aurora pun berusaha membujuk Jem untuk melepaskan tuntutannya. Jem pun akhirnya mau untuk melepaskan tuntutannya terhadap Angkasa, tetapi dengan syarat bahwa Aurora harus kembali bersama Jem.
Setelah lepas dari tahanan, Angkasa dan Awan perlahan mulai bisa memahami kondisi Aurora. Terlebih lagi setelah perbincangan mereka dengan Honey dan Kit mengenai apa yang sebenarnya dialami Aurora selama studi di London.
Hal ini sejatinya juga menunjukkan bahwa dengan memahami satu sama lain sebagai saudara akan membuat keadaan menjadi lebih baik.
Menemukan Rumah yang Sejati
Sebelum kembali ke Indonesia, Angkasa dan Awan menitipkan Aurora pada Honey dan Kit sebagai orang terdekat Aurora yang mereka percayai. Mereka akhirnya memahami bahwa Aurora sebenarnya sudah berada di rumah, yakni di London.
Rumah yang sejati yakni rumah dimana seseorang bisa menemukan kebahagiaan ketika berada di dalamnya. Meski rumah sejati yang Aurora temukan tidak berisikan orang tua dan kedua saudaranya, ia tetap bisa merasakan nyaman dan bahagia bersama dengan kedua sahabat di rumah barunya, London.
Film Pencipta 1001 Rasa
Secara keseluruhan, film ini memiliki alur yang tersusun dengan rapi. Ditambah juga, film ini memiliki plot-plot yang tak terduga sehingga membuat penonton menjadi penasaran. Sensasi menonton yang berbeda juga dinikmati oleh penonton karena setiap adegannya dibagi menjadi beberapa bagian layaknya sedang membaca sebuah novel.
Kota London yang menjadi latar film ini juga terasa seperti keadaan nyatanya yang penuh dengan kesibukan. Walaupun berlatar di London, film ini tidak tergoda untuk menjual landmark ibu kota Inggris tersebut sebagai daya tarik penontonnya. Akan tetapi, kualitas dari cerita, pemain, dan penokohan film ini adalah nilai jual yang utama dari karya Visinema Pictures satu ini.
Hampir seluruh adegan dalam film ini juga diambil di kawasan suburban atau flat yang jauh dari kesan mewah. Jalanan yang sibuk khas kota London menjadikan kebaruan di industri perfilman Indonesia. Namun, ini menjadi penting sebab film “Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang” ingin mempertegas penokohan Aurora yang datang ke London untuk belajar, bukan berlibur.
Tak jarang, penonton pun merasa terharu, sedih, dan bahagia pasca menonton film ini. Sebab, ada yang merasa sesuai dengan kisah dirinya, keluarganya, dan sebagainya. Dengan demikian, film ini sangat cocok untuk ditonton bersama orang terdekat seperti keluarga atau pasangan dalam usaha pencarian arti pulang dan rumah kembali dalam hubungan yang mungkin sudah terasa usang.
Banyak hal yang dapat dipelajari dari film ini. Namun, satu pesan utama yang coba dibawakan oleh film “Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang” adalah bahwa setiap manusia berhak menentukan sendiri dimana rumah sejati mereka. Manusia juga berhak berjuang untuk memperoleh dan mempertahankan segala sesuatu yang mereka anggap rumah. Sebab, definisi rumah yang sesungguhnya adalah segala sesuatu yang membuat kita merasa aman serta nyaman tinggal bersama dan di dalamnya.
Penulis : Irene Nethania S.S.G
Editor : Yohanes Wibisono
Desain : Septian