Judul Buku                : The Star and I

Pengarang                 : Ilana Tan

Penerbit                     : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit             : 2021

Tebal Halaman          : 344 Halaman

Genre                         : Romansa

Novel The Star and I berkisah tentang kehidupan Olivia Mitchell, seorang aktris Broadway asal Skotlandia yang sangat terkenal di New York. Olivia adalah anak yang diangkat oleh keluarga Mitchell dari sebuah panti asuhan yang berlokasi di New York.

Sejak kecil, ia berusaha mencari informasi mengenai siapa orang tua kandungnya. Bukan karena ia tidak mencintai orang tua angkatnya, melainkan karena ia ingin menemukan jawaban atas orang tua kandungnya yang menelantarkannya.

Olivia yang sedang bekerja di New York bertekad untuk memperpanjang masa tinggalnya di sana sampai bisa menemukan orang tua kandungnya. Saat itu, Lawrence Rex Rankin, sahabatnya sejak kecil yang sekaligus merupakan cinta pertamanya yang gagal muncul secara tiba-tiba di New York.

Ia menawarkan bantuan kepada Olivia untuk mencari orang tua kandungnya dan segera menyelesaikan urusannya di New York agar dapat kembali ke Inggris. Padahal di balik itu, hubungan keduanya sedang tidak baik-baik saja.

Walaupun begitu, Rex tetap membantu sahabat masa kecilnya untuk mencari orang tua kandungnya. Pertemuan Olivia dan Rex membuka jalan baru dalam kehidupan Olivia yang dapat membawanya bertemu dengan orang tua kandungnya. Walaupun pada akhirnya, kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan ekspektasinya.

Secercah Kisah Olivia

Suatu sore setelah pertunjukan di sebuah restoran Meksiko, Olivia bersama kedua sahabatnya, Abigail dan Adam bertemu dengan Lawrence Rex Rankin.  Rex Rankin adalah cinta pertama Olivia yang selalu percaya bahwa kelak Olivia bisa menemukan orang tua kandungnya.

Olivia dan Rex pernah melakukan penyelidikan terkait orang tua kandung Olivia. Namun, sejak hubungan mereka renggang, penyelidikan tersebut tidak berlanjut. Setelah bertemu kembali di sebuah restoran di New York, kehadiran Rex mempermudah pencarian Olivia tentang kedua orang tuanya. Rex membantu Olivia dengan memakai jasa seorang detektif swasta bernama Robert Ramford.

Selama proses penyelidikan lebih lanjut oleh detektif Ramford, Rex dan Olive sering menghabiskan waktu bersama. Sejak saat itulah, Rex tak sengaja mengetahui bahwa Olivia sedang dekat dengan seorang lelaki bernama Nicholas Li. Pada saat yang sama pula, Olivia menyadari bahwa Rex didekati oleh seorang perempuan bernama Clara King, adik dari David King (teman Rex yang merekomendasikan detektif Robert Ramford kepada Rex).

Sampai akhirnya, Ramford berhasil bertemu dengan Kate (wanita yang diduga adalah ibu kandung Olivia). Saat itu, Kate mengelak dan berusaha menyembunyikan masa lalunya. Namun, informasi yang telah dikumpulkan detektif Ramford berhasil membuat dirinya mengaku. Hingga tiba saatnya, Olivia bertemu dengan ibu kandungnya, Kate. Ternyata, pertemuan tersebut tidak sesuai dengan ekspektasinya di awal. Alih-alih dipeluk, Olivia justru mendapat penolakan dari Kate. Ia berkata bahwa Olivia lahir bukan atas dasar cinta dan keinginan.

Pada saat itu, Kate hidup di dunia prostitusi yang mana ia dijerumuskan oleh kakaknya. Ia berkata bahwa Olivia merupakan hasil dari tindakannya di pekerjaan masa lalu. Itulah sebabnya, Kate menelantarkan Olivia di panti asuhan, karena memang Kate tidak menginginkannya lahir.

Kate tidak berharap sama sekali untuk bertemu dengan bayinya. Ia bahkan tidak tahu siapa sosok laki-laki yang menghamilinya. Bisa dibayangkan, betapa sakitnya hati Olivia mendengar perkataan ibu kandungnya itu.

Hingga pada suatu hari, Nicholas mengundang Olivia untuk bertemu dengan keluarga besarnya. Mereka membuat janji untuk bertemu di restoran Eastern Sea di China Town. Betapa terkejutnya Olivia ketika Nicholas mengenalkan ibunya kepada Olivia. Ternyata, ibunda dari Nicholas adalah Kate. Hal ini berarti bahwa Nicholas adalah saudara sambung Olivia dari ayah yang berbeda. Namun, Kate tidak pernah memberikan solusi untuk memperbaiki masalah ini.

Kisah Olivia dan Rex pun berlanjut. Pada akhirnya, mereka menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka. Mereka saling menyatakan perasaannya jika sejak dulu, mereka tak pernah mencintai orang lain dan selama ini mereka tetap saling mencintai.

Alur Cerita yang Unik dan Menarik

Novel “The Star and I” memiliki fokus cerita yang memuat proses dan juga hasil. Fokus tersebut terletak pada pencarian orang tua Olivia. Sementara, hasilnya adalah hubungan sebab dan akibat, serta penyelesaian atas kasus pencarian orang tua Olivia. Hal ini menjadi nilai tambah yang membuat cerita dalam novel ini menjadi lebih bermakna.

Ilana Tan sebagai penulis mampu menyajikan cerita dengan tema yang umum, tetapi dengan cara yang unik dan menarik. Gaya berceritanya pun cukup sederhana, tetapi dapat membekas di hati para pembacanya. Tak hanya itu juga, penggambaran latar yang sangat detail juga membuat para pembaca bisa membayangkan tempat maupun suasana yang sedang dibangun di dalam cerita.

Adegan Repetitif Melahirkan Distraksi

Layaknya “tak ada gading yang tak retak”. Begitu pula dengan novel ini. Terdapat beberapa detail adegan yang berulang dalam novel ini. Hal ini dapat menimbulkan kesan mengganggu bagi para pembacanya, karena pengulangan tersebut dinilai kurang bermakna dan membuat kalimat terlihat tidak efektif.

Dalam novel ini, terdapat beberapa adegan yang dinilai pembaca cukup bertele-tele, karena kurangnya konteks dan esensi dalam adegan tersebut. Adegan dalam novel ini dinilai tidak dapat dihayati dan didalami secara emosional oleh para pembaca.

Cerita yang disajikan dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Jika dianalisis lebih dalam, penggunaan sudut pandang ini membuat kita cepat bosan karena kita sebagai pembaca sudah disuguhi semua alurnya dari awal.

Apabila penulis menggunakan sudut pandang orang pertama, maka kemungkinan cerita akan lebih seru dan asyik untuk dibaca. Bahkan sedikit kemungkinan, cerita akan dianggap membosankan bagi para pembaca.

Bicara Soal Ekspektasi

“Kau tahu tidak ada gunanya berandai-andai.” (h. 218).

“Begitulah hidup, kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan.” (h. 282).

“Ada kalanya orang-orang yang menghilang adalah orang-orang yang tidak ingin ditemukan.” (h. 249).

Ketiga kutipan tersebut mengingatkan kita bahwa tidak semua ekspektasi akan selalu terwujud. Sebab, ekspektasi adalah sesuatu yang kita bangun sendiri berdasarkan harapan kita.

Ketika suatu ekspektasi tidak terealisasi, kita tidak dapat memaksakan kehendak orang lain agar ekspektasi tersebut sesuai dengan apa yang kita mau. Ada kalanya ekspektasi kita tidak terealisasi sesuai dengan apa yang kita mau. Kita hanya bisa menerimanya dan mau tidak mau kita harus berusaha seoptimal mungkin agar ekspektasi itu hampir mencapai kata “terealisasi”.

Begitu pula dengan kisah masa lalu yang tak kunjung usai. Mungkin sebuah kalimat klise mengatakan, “berdamai dengan masa lalu adalah hal terbaik agar bisa hidup dengan tenang”. Tetapi kita juga harus menyadari, usaha tersebut hanya sebatas pemicu sejenak endorfin dalam diri. Hal tersebut tidak bisa menyelesaikan masalah masa lalu yang masih menghantui diri.

Memang, kita seringkali terjebak dalam memori masa lalu. Memori masa lalu yang kelam itu sebaiknya tidak dicoba untuk dilupakan oleh kalian. Tetapi kalian harus mengingatnya untuk menjadi panduan dan pembelajaran agar ke depannya memori masa lalu yang kelam itu tidak terjadi kembali.

Terkadang pembentukan ekspektasi itu dipengaruhi dari memori masa lalu yang kelam. Semakin tinggi ekspektasi seseorang, maka kemungkinan mereka tidak mau kejadian yang sama terulang kembali ke depannya. Tetapi kembali lagi, jika ekspektasi tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan.

Maka janganlah kalian khawatir maupun menjadi rendah diri. Karena masa depan kalian masih panjang, gagal dalam ekspektasi tidak apa-apa. Asal kalian mau berubah dan berusaha lebih keras lagi, maka kemungkinan besar untuk mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan yang diharapkan pasti akan terwujud.

Lalu Siapa Saja yang Bisa Membaca Novel Ini?

Novel ‘The Star and I’ ini cocok untuk dibaca oleh kalangan remaja hingga dewasa. Bahasa yang tidak terlalu formal membuat kita nyaman untuk membacanya. Alur kisah Olivia dan Rex yang disajikan secara unik dan menarik juga sukses membuat penasaran para pembacanya.

Konflik yang disajikan mengajak kita untuk berpetualang membantu Olivia untuk menemukan kedua orangtuanya yang menelantarkannya. Konflik tersebut juga dibumbui dengan kisah romansa yang bersemi kembali antara Olivia dan Rex. Novel ini sangat cocok bagi kalian yang ingin berpetualang sambil merasakan indahnya cinta dalam petualangan tersebut.

Novel ini juga memiliki banyak pesan moral yang dapat ditemukan di setiap konflik yang terjadi. Dimulai dari kegigihan, persahabatan, hingga belajar menerima kenyataan adalah nilai yang bisa dimaknai dalam cerita tersebut.

Untuk kalian yang tertarik atau ingin mengetahui kelanjutan kisah Olivia dan Rex, TERAS PERS sangat merekomendasikan untuk membaca novel romansa ‘The Star and I’ ini.

Penulis Resensi          : Irene Nethania Stephika Shaina Giftine

Editor                         : Dionisius Yuan Stefanus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *