Teras Pers melakukan sebuah survei kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UAJY mengenai alokasi uang sakunya untuk gaya hidup, kesadaran menabung, dan berdonasi. 

Forms response chart. Question title: Angkatan. Number of responses: 81 responses.

Forms response chart. Question title: Anda berasal dari daerah mana?. Number of responses: 81 responses.

Dalam kuesioner ini, terdapat 81 mahasiswa FISIP UAJY yang terdiri dari angkatan 2016 hingga 2022. Dari jumlah responden tersebut, sebanyak 82.7% responden berasal dari luar Yogyakarta dan 17.3% sisanya dari Yogyakarta.

Forms response chart. Question title: Seberapa besar rentang uang saku yang Anda dapatkan selama satu bulan?
. Number of responses: 81 responses.

Uang Saku yang Diperoleh

Sebagai mahasiswa, mereka mendapatkan uang saku per bulan. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 44,4% responden mendapat uang saku dengan kisaran antara Rp1.000.000-Rp2.000.000. Selanjutnya, 24,7% responden mendapatkan nominal uang saku antara Rp500.000-Rp1.000.00. Lalu dengan persentase yang sama yakni 24,7%, responden mendapatkan uang saku kurang dari Rp2.000.000. Terakhir, sisanya yakni sebesar 4,9% (4 orang) dan 1,2% (1 orang) mendapatkan uang saku kurang dari Rp500.000 dan tidak menentu.

Forms response chart. Question title: Dalam waktu 1 hari, berapa kisaran pengeluaran Anda untuk kebutuhan makan?
. Number of responses: 81 responses.

Kebutuhan Makan

Uang saku yang diterima oleh responden tentu dialokasikan pula untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 59,3% responden mengeluarkan uangnya untuk makan dalam satu hari dengan kisaran Rp20.000-Rp40.000. Setelah itu, sebanyak 24,7% responden mengeluarkan biaya makan dalam kisaran Rp50.000-Rp100.000. Selanjutnya, 13,6% responden mengeluarkan biaya makan di bawah Rp20.000. Terakhir, sebanyak 2,5% responden mengeluarkan uang sebesar lebih dari Rp100.000 untuk keperluan makannya satu hari. 

Forms response chart. Question title: Selain untuk kebutuhan makan, apa pengeluaran terbesar Anda?
. Number of responses: 81 responses.

Kebutuhan selain Makan

Selain memenuhi kebutuhan pangan, responden juga menggunakan uang sakunya untuk beragam kebutuhan lainnya. Dari hasil kuesioner, sebanyak terdapat 32,1% responden memiliki pengeluaran terbesar pada kebutuhan bahan bakar untuk kendaraan yang dimiliki. Setelah itu, sebanyak 17,3% responden mengeluarkan biaya untuk kepentingan ojek atau taxi online. Selanjutnya, 23,5% responden mengeluarkan biaya untuk kebutuhan fashion. Lalu, sebanyak 17,3% responden mengeluarkan biaya untuk membeli kuota internet. Sisanya terdapat responden yang mengeluarkan biaya untuk membeli skincare, fotokopi materi, jalan-jalan, dan lain-lain. 

Forms response chart. Question title: Berapa kisaran biaya yang Anda keluarkan untuk hal tersebut?
. Number of responses: 81 responses.

Beragam kebutuhan yang telah disebutkan di atas tadi ternyata mengeluarkan biaya yang bervariatif. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 61,7% responden mengeluarkan biaya di bawah Rp200.000. Setelah itu, sebanyak 19,8% responden mengeluarkan biaya sekitar Rp200.000-Rp300.000. Selanjutnya, sebanyak 9,9% responden menghabiskan uangnya lebih dari Rp400.000. Kemudian, sebesar 6,2% responden mengeluarkan uang dalam rentang Rp300.000-Rp400.000. Terakhir, sebesar masing-masing 1,2% sisanya mengeluarkan uang Rp100.000 dan Rp50.000.

Forms response chart. Question title: Dalam rentang waktu 1 minggu, berapa kali Anda pergi nongkrong atau nugas ke kafe?
. Number of responses: 81 responses.

Pergi ke Kafe

Salah satu kecenderungan mahasiswa juga sering berkunjung ke kafe entah untuk mengerjakan tugas atau pergi nongkrong. Dalam hal ini, Teras Pers hendak melihat frekuensi responden dalam pergi ke kafe. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 50,6% responden pergi ke kafe kurang dari dua kali selama satu minggu. Setelah itu, 24,7% responden mengaku tidak pernah pergi ke kafe. Kemudian, sebanyak 9,9% responden pergi ke kafe hanya 3 kali dalam satu minggu. Lalu, sebanyak 7,4% dan 4,9% responden pergi ke kafe sebanyak lebih dari 5 kali dan 4 kali. Sisanya terdapat responden yang hanya beberapa kali, mungkin sebulan hanya satu 1 atau 2 kali dan tergantung kebutuhan kelompok. 

Forms response chart. Question title: Jika dirata-rata, berapa pengeluaran Anda selama 1 minggu untuk pergi nongkrong atau nugas ke kafe?
. Number of responses: 74 responses.

Setiap kali responden ke kafe pasti membutuhkan biaya untuk membeli cemilan dan minuman yang disediakan oleh kafe tersebut. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 51,4% responden menghabiskan biaya kurang dari Rp50.000 dalam mengeluarkan uang ke kafe. Setelah itu, sebanyak 29,7% responden menghabiskan uang dengan kisaran Rp50.000-Rp100.000. Lalu, sebanyak 13,5% responden menghabiskan uang pada kisaran Rp100.000-Rp150.000. Sisanya menghabiskan uang lebih dari Rp150.000.

Forms response chart. Question title: Apakah Anda masih menyisihkan uang saku untuk tabungan?. Number of responses: 81 responses.

Menyisihkan Uang Jajan untuk Menabung 

Uang saku yang diperoleh oleh responden tidak semuanya dihabiskan untuk kebutuhan yang wajib dipenuhi, tetapi juga disisihkan untuk menabung. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 76,5% responden mengaku masih menyisihkan uang sakunya ke dalam tabungan. Sementara sisanya yakni sebesar 23,5% responden mengaku tidak menyisihkan uang sakunya. 

Forms response chart. Question title: Jika iya, berapa nominal uang saku yang disisihkan untuk menabung dalam satu bulan?. Number of responses: 68 responses.

Nominal Uang untuk Ditabung

Nominal uang saku yang ditabung oleh responden juga memiliki jumlah yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 32,4% responden menyisihkan uangnya untuk menabung lebih dari Rp100.000 setiap bulannya. Selanjutnya, sebanyak 30,9% responden menyisihkan uangnya untuk menabung dalam rentang Rp25.000-Rp50.000. Lalu, sebanyak 22,1% responden menyisihkan uangnya kurang dari Rp25.000. Sisanya sebanyak 14,7% responden menyisihkan uang sakunya pada kisaran Rp50.000 – Rp100.000.

Forms response chart. Question title: Apakah uang saku Anda juga disisihkan untuk melakukan donasi ke masyarakat yang membutuhkan?. Number of responses: 81 responses.

Uang Saku untuk Donasi

Teras juga melakukan survei kepada mahasiswa tentang kebiasaannya melakukan donasi. Berdasarkan hasil survei, hanya 45,7% responden yang menyisihkan uang tabungannya untuk didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sementara dominannya yakni sebanyak 54.3% responden tidak menyisihkan uang tabungannya untuk berdonasi. 

Forms response chart. Question title: Jika iya, pihak mana saja yang kamu berikan sebagai bentuk donasi?. Number of responses: 49 responses.

Donasi yang Ditujukan ke Berbagai Pihak

Meskipun sebagian besar responden tidak menyisihkan uangnya untuk didonasikan, tetapi masih ada responden yang masih tergerak hatinya untuk menyisihkan uang sakunya untuk berdonasi kepada masyarakat yang membutuhkan. Ada beragam pihak yang masuk dalam kriteria penerima donasi ini. Pertama, sebanyak 46,9% responden memberikan donasi kepada pengemis. Selanjutnya, sebanyak 12,2% responden berdonasi kepada korban bencana alam. Kemudian, terdapat 8,2% responden berdonasi kepada kotak donasi anak yatim piatu. Terakhir sisanya melakukan donasi kepada anak yang tidak mampu bersekolah, ke Gereja, dan lain-lain. 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian redaksi Teras Pers tentang realitas alokasi uang saku yang diterima oleh mahasiswa untuk gaya hidup, kebiasaan menabung, dan berdonasi, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

  1. Responden yang berasal dari dalam maupun luar Yogyakarta memiliki keragaman jumlah uang saku yang diperoleh. Uang saku yang diperoleh ini pun digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya seperti bahan bakar kendaraan, membayar ojek online, dan sebagainya. 
  2. Responden juga memiliki frekuensi yang cukup tinggi untuk pergi ke kafe dalam rentang waktu satu minggu. Biaya yang dikeluarkan pun minimal sebesar Rp50.000 dalam setiap minggunya.
  3. Sebagian besar responden mengaku masih menyisihkan uang sakunya untuk menabung. Nominalnya pun beragam, tetapi berdasarkan hasil persentase yang paling tinggi yakni 32,4%, responden menabung lebih dari Rp100.000 setiap bulannya. 
  4. Dalam hal berdonasi, mahasiswa lebih cenderung untuk tidak berdonasi walaupun selisih tipis dengan yang berdonasi. Pihak yang menerima donasi itu pun beragam mulai dari pengemis, korban bencana alam, anak yatim piatu, persembahan ke Gereja, dan seterusnya. 

Penulis: Christoforus Jeremy & Maria Ingridelsya 

Editor: Dionisius Yuan

Desain: Septian Nugroho

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *