Komunitas Aleut merupakan salah satu komunitas di Bandung yang sangat unik dan inspiratif, khususnya bagi kawula muda yang hobi travelling, tetapi tidak mengenal tempat-tempat bersejarah. Nama komunitas ini berasal dari bahasa Sunda, ngaleut yang memiliki arti berjalan beriringan seperti berjalan di pematang sawah.

Menurut Deuis Raniarti selaku koordinator Komunitas Aleut, komunitas ini merupakan komunitas apresiasi sejarah di Kota Bandung. Program utama mereka adalah melakukan walking tour ke beberapa tempat yang berbeda di Kota Bandung, tergantung dari tema yang diangkat. Misalnya pada bulan September, tepatnya saat ulang tahun Kota Bandung, maka Komunitas Aleut akan melakukan rute khusus ke gedung atau kampung adat untuk mengenang kembali jasa pahlawan dan sejarah di Kota Bandung.


Para anggota Komunitas Aleut sedang ngaleut (berjalan kaki) di Jalan Asia Afrika
(Sumber: dokumen pribadi Komunitas Aleut).

Awal terbentuknya Komunitas Aleut diprakarsai oleh sekumpulan mahasiswa bernama Club Aleut yang memiliki hobi walking tour. “Para mahasiswa tersebut awalnya merasa bosan karena walking tour yang dilakukan tidak menghasilkan sesuatu seperti pengetahuan, sehingga mereka pun lantas melakukan walking tour dengan penceritaan-penceritaan sejarah yang berbasis dari buku, tokoh adat, dan para orang tua mereka”, ujar Deuis dalam wawancara dengan awak Teras pada Kamis, (05/10/2020). Semakin berjalannya waktu, nama Club Aleut yang tercipta pada tahun 2006 kemudian berubah nama menjadi Komunitas Aleut sampai sekarang.

Selain walking tour ke berbagai tempat terkenal di Bandung, Komunitas Aleut juga menyediakan berbagai program dan kegiatan yang unik dan inspiratif. Contoh program ini adalah kelas literasi dengan salah satu kegiatannya berupa resensi buku. Program lain yang juga dilakukan adalah  kelas kopi, kelas seni rupa, kelas memasak, kelas bahasa isyarat, kelas membahas film, apresiasi musik, dan masih banyak lagi kegiatan lainnya.

Ada juga kegiatan Memotoran. Kegiatan ini merupakan bentuk praktek atas literasi yang telah dilakukan dan biasanya dilaksanakan ketika Komunitas Aleut akan melakukan perjalanan ke luar kota atau kabupaten seperti dari Bandung ke Jakarta, Bandung ke Pacitan, Bandung ke Cianjur, maupun rute-rute lainnya. “Kami merancang dan memilih rute yang jarang atau bahkan tidak pernah dilalui sebelumnya agar seluruh anggota mengenal tempat dan hal yang baru saat dilalui,” ujar Deuis.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Memotoran ini adalah agar para anggota peka terhadap keadaan sekitar. Ketika sedang melintasi rute daerah tertentu yang menonjolkan keunikan daerahnya, secara tidak langsung pengetahuan kita akan bertambah dari budaya yang baru kita lihat. Hal ini sesuai dengan tujuan dari kegiatan Memotoran, yaitu untuk menunjukkan sisi sejarah dari setiap tempat atau daerah yang dilewati. Output yang dihasilkan dari Memotoran berupa tulisan (catatan perjalanan) yang dipublikasikan di website resmi Komunitas Aleut (https://komunitasaleut.com/).

Sangat disayangkan bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, Komunitas Aleut tidak dapat menjalankan beberapa kegiatannya seperti walking tour, Memotoran, dan kegiatan lain yang mengharuskan anggota berinteraksi secara langsung. Namun, Komunitas Aleut menyikapi hal ini dengan mengalihkan beberapa kegiatannya secara daring.  Kegiatan yang dialihkan diantaranya adalah kelas literasi resensi buku yang dilaksanakan minimal seminggu sekali via aplikasi Zoom. Ada juga kegiatan Ngaleutan yang dilaksanakan dengan model virtual tour menggunakan Google Earth. “Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, kami tidak akan berhenti dalam mengasah pengetahuan anggota komunitas ini,” ujar Deuis sekaligus menutup wawancara kami.

Para anggota Komunitas Aleut berfoto bersama sehabis melakukan ngaleut

(Sumber: dokumen pribadi Komunitas Aleut).

Bagi kamu yang tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Aleut caranya mudah sekali. Kamu cukup mengikuti semua akun media sosial Komunitas Aleut, bisa juga DM Instagram mereka bahwa kamu ingin bergabung dengan komunitas ini. Pihak Komunitas Aleut selanjutnya akan mengirimkan form registrasi dan kamu cukup mengisi form tersebut serta mengeluarkan biaya  Rp15.000,00 saja untuk satu tahun. Dengan biaya tersebut, kamu sudah bisa mengikuti 80 acara yang diadakan oleh komunitas ini, sangat murah dan mudah sekali! Ditambah lagi, kamu tidak hanya diajak mengenal sejarah, tetapi kemampuan dan pengetahuan kamu juga akan semakin berkembang dan terlatih dengan baik. Selain itu, kamu juga dapat bertemu dengan kawan baru yang pastinya seru-seru.  

Jadi, apa kamu tertarik untuk bergabung dengan Komunitas Aleut? Tulis di kolom komentar ya! Nantikan juga artikel menarik lainnya hanya di TERAS! 

Penulis: Nadya Rachelia

Editor: Daniel Kalis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *