Semenjak Pemerintah mengumumkan masuknya virus Covid-19 ke Indonesia pada awal Maret 2020, dampaknya terasa ke berbagai bidang, salah satunya ekonomi. Hal ini selaras dengan apa yang dirasakan oleh Octo, manajer salah satu hotel di Bandungan, Semarang, Jawa Tengah.

Awalnya Octo memiliki beberapa karyawan yang bekerja di bawahnya. Namun, karena adanya pandemi Covid-19 menjadikan pemasukan hotel tempatnya bekerja menurun. Oleh sebab itu, ia pun harus mengurangi jumlah dan jam kerja karyawannya, termasuk dirinya sendiri. Dengan kondisi yang serba sulit itu, tidak menjadikan Octo kehabisan akal dan menyerah. Ia pun mencari terobosan baru agar tetap bisa bertahan hidup. Berbekal pada ketertarikannya terhadap bunga anggrek, ia pun memutuskan untuk berbisnis di bidang tersebut.

Octo memulai bisnisnya pertama kali melalui salah satu platform di media sosial yaitu Marketplace Facebook. “Awalnya saya coba untuk jual di sana, ternyata banyak yang tertarik dan berminat untuk membeli tanaman saya ini,” ujarnya.

Octo pun semakin bersemangat untuk mengembangkan lagi bisnis tanaman anggrek spesiesnya ini. Ia pun lantas mengajak beberapa karyawannya yang dulu juga bekerja di hotel untuk ikut bersama membangun bisnis tersebut. Bandungan Orchid, menjadi nama toko yang dipilih bersama dengan timnya.

Bandungan Orchid berlokasi di Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Bandungan Orchid merupakan bisnis yang berfokus pada penjualan tanaman anggrek spesies. Hingga kini, Bandungan Orchid memiliki sekitar 30 lebih karyawan, 20 sales, 5 admin, dan juga beberapa tim packing. Menurut Octo, untuk bisa seperti sekarang butuh usaha lebih agar mendapat hasil yang maksimal. “Dulu saya awalnya harus cari-cari anggrek sendiri, packing sendiri, terus usaha nawarin ke orang-orang. Namun, itu semua proses yang mau nggak mau harus dijalanin,” tuturnya. Berkat kerja keras Octo dan tim, kini omset yang dicapai oleh Bandungan Orchid diperkirakan mencapai puluhan juta tiap bulannya.

Bandungan Orchid berbeda dengan toko bunga lain yang ada di Bandungan. Meskipun mereka memiliki toko fisik, tetapi mereka juga menyediakan penjualan secara daring. Bermula dari hanya menawarkan melalui Marketplace Facebook, kini merambah ke media sosial lain seperti Instagram dan Shopee. “Kami juga bekerjasama dengan JNT untuk memudahkan konsumen jarak jauh yang ingin membeli panaman anggreknya secara online,” ujar Octo.

Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Bandungan Orchid untuk meningkatkan pendapatan di tengah pandemi Covid-19. Strategi pertama adalah menambah sales yang produktif untuk mengunggah tawaran di Marketplace Facebook. Strategi ini bertujuan agar semakin banyak orang yang melihat barang mereka di media sosial. Strategi kedua, Bandungan Orchid kerap memberikan berbagai promo menarik bagi para customer-nya. Contohnya pemberian diskon sebesar 15% serta promo gratis ongkir jika membeli tujuh tanaman anggrek sekaligus.

Alasan Octo memilih berjualan daring karena ia harus mengikuti perkembangan zaman. “Ya, seperti yang kita tahu, sekarang konsumen lebih tertarik untuk membeli barang secara online. Apalagi keadaan pandemi gini yang mengharuskan orang-orang untuk dirumah aja. Peluang dari jualan online jadi lebih besar”, jawab Octo.

Ia berharap semoga Bandungan Orchid bisa semakin maju dan lebih dikenal banyak orang di seluruh Indonesia. Di akhir, Octo juga berpesan kepada semua orang yang saat ini tengah merintis usaha agar tidak mudah putus asa. “Harus terus berusaha, jangan gampang menyerah! Gagal, bangkit lagi. Selalu ingat pepatah bahwa usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil,” tutupnya mengakhiri percakapan kami sore itu.


Penulis : Ajeng Ayu
Editor : Marsha Bremanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *